Bikin Akun Driver Pakai Identitas Curian dari Dark Web, Pria Ini Terancam 22 Tahun Penjara

Ilustrasi via Havana Life

Cyberthreat.id - Seorang pria mengaku bersalah karena membuka akun driver online dan layanan pengiriman menggunakan informasi identitas curian yang dibeli di pasar web gelap alias dark web, area khusus di internet yang hanya dapat diakses dengan peramban khusus.

Flavio Candido da Silva, 36 tahun, penduduk Malden, Massachusetts, Amerika Serikat, telah mengaku bersalah atas satu  tuduhan konspirasi untuk melakukan penipuan kawat dan satu tuduhan pencurian identitas di pengadilan federal di Boston.

Pria itu diyakini sebagai aktor utama dari tim beranggotakan 18 orang yang mencuri identitas dan memalsukan dokumen untuk membuat akun pengemudi dan layanan pengiriman palsu lalu menjual atau menyewakannya kepada orang lain.
 

Skema penipuan

Terdakwa memperoleh nama korban, tanggal lahir, informasi SIM, dan nomor jaminan sosial (SSN) di pasar web gelap dan menggunakannya untuk memalsukan dokumen.

Foto-foto yang digunakan untuk menghindari pemeriksaan pengenalan wajah yang digunakan sebagai tindakan perlindungan dalam sistem transportasi online dan penyedia layanan pengiriman sering diambil langsung oleh para pelaku.

Untuk tujuan ini, scammers sengaja menyebabkan kecelakaan kendaraan ringan untuk bertukar informasi dengan korban atau memotret SIM korban saat menyelesaikan pengiriman alkohol melalui salah satu layanan.

"Sebagai hasil dari skema tersebut, Formulir Layanan Pendapatan Internal 1099 dibuat atas nama korban untuk pendapatan yang diperoleh para konspirator dari perusahaan transportasi dan pengiriman," bunyi pengumuman dari Departemen Kehakiman seperti dilansir Bleeping Computer, Rabu kemarin.

Selain itu, da Silva menggunakan teknologi spoofing GPS dengan bot untuk membuatnya tampak seperti sedang melakukan pengiriman.

Praktik ini secara artifisial meningkatkan pendapatannya dan meningkatkan jumlah kerusakan pada perusahaan yang menjadi korban penipuan sekitar US$200.000.

Untuk mencegah akunnya ditandai karena aktivitas penipuan, da Silva merujuk pengemudi ke rekan konspirator lain dan berkoordinasi dengan mereka untuk memastikan memberikan penilaian positif.

Hukuman da Silva dan rekan-rekan konspiratornya akan diumumkan pada 22 April 2022. Tuduhan penipuan kawat dihukum hingga 20 tahun penjara, pencurian identitas membawa hingga dua tahun, sementara denda $250.000 atau dua kali lipat keuntungan kotor /kerugian dari pelanggaran juga akan dipertimbangkan.


Masalah skala besar

Aktivitas da Silva dan rekan-rekan konspiratornya hanyalah contoh dari fenomena luas yang telah mengubah pekerja menjadi target peretasan.

Sejak awal pandemi dan munculnya "ekonomi berbagi" dengan mengandalkan pekerja yang berstatus sebagai mitra tidak permanen atau gig worker yang luas, peretas telah mencoba untuk mendapatkan akun pekerja transportasi online dan pengiriman untuk mencuri uang hasil jerih payah mereka.

Internet penuh dengan contoh rekayasa sosial terhadap pekerja transportasi dan pengiriman yang kehilangan akun dan saldo mereka karena peretas. Jadi, jika Anda salah satunya, pastikan untuk mengaktifkan otentikasi multi-faktor di akun Anda dan berhati-hatilah dalam membagikan informasi pribadi.[]

Berita terkait: