Maret, Twitter Matikan 2FA Berbasis SMS. Pengguna Diminta Pakai Aplikasi Autentikasi atau Security Key

Twitter. Foto: Unsplash

Cyberthreat.id – Twitter hanya mengizinkan pelanggan berbayar untuk menggunakan SMS sebagai metode verifikasi dua langkah (2FA) dalam pengamanan akun.

Setelah 20 Maret 2023, hanya pelanggan Twitter Blue yang bisa menggunakan metode 2FA berbasis SMS. "Akun-akun lain dapat menggunakan metode aplikasi autentikasi atau kunci keamanan untuk 2FA," tutur Twitter dalam cuitannya pada Jumat (17 Februari 2023). Menurut perusahaan, dua metode tersebut dianggap lebih aman.

Twitter yang Oktober lalu dibeli oleh bos Tesla Inc Elon Musk mengatakan selama ini platform telah menerapkan tiga metode verifikasi dua langkah (2FA), antara lain berbasis SMS, aplikasi autentikasi, dan kunci keamanan (security key).

Dalam pernyataan di blog perusahaan, Twitter menjelaskan bahwa alasan tak menerapkan metode 2FA berbasis nomor telepon karena "sering digunakan dan disalahgunakan oleh aktor jahat."

Meski rentan disalahgunakan, kata Twitter, kode OTP berbasis SMS yang diterapkan untuk pelanggan Twitter Blue akan berbeda sesuai dengan negara dan operator selulernya.

Twitter Blue adalah layanan berbayar yang memungkinkan pelanggan mendapatkan fitur tambahan, seperti edit twit, unggahan video 1080p, dan mode pembaca. Tarif bulanan pengguna Android dan iOS sebesar Rp165.ooo, sedangkan untuk web sebesar Rp120.00o.

"Pelanggan non-Twitter Blue yang sudah terdaftar akan memiliki waktu 30 hari untuk menonaktifkan metode (2FA) tersebut dan mendaftar dengan metode lain," ujar Twitter.

Setelah 20 Maret, akun-akun Twitter yang masih memakai pengamanan 2FA berbasis SMS akan dinonaktifkan.

"Menonaktifkannya tidak secara otomatis memutuskan hubungan nomor telepon Anda dari akun Twitter Anda. Jika Anda ingin melakukannya, petunjuk untuk memperbarui nomor telepon akun Anda tersedia di Pusat Bantuan kami," ujar perusahaan.[]