Akamai Halau Serangan DDoS Terbesar di Asia, Volume Capai 900 Gigabita per Detik
Cyberthreat.id – Akamai, perusahaan keamanan siber yang fokus serangan DDoS, melaporkan, telah menghalau serangan Distributed Denial of Service (DDoS) terbesar yang pernah diluncurkan untuk pelanggan yang berada di Asia Pasifik.
Pada 23 Februari lalu, Akamai menghalau lalu lintas serangan DDoS berkekuatan sebesar 900,1 gigabita per detik dan 158,2 juta paket per detik.
DDoS adalah serangan pengiriman volume besar trafik palsu ke server yang ditargetkan dengan tujuan untuk menghabiskan kapasitasnya sehingga menyebabkan situsweb, aplikasi, atau layanan online yang dihostingnya tak bisa diakses oleh pengguna. Serangan ini cenderung dilakukan karena motif politik, persaingan usaha, atau pemerasan.
Menurut Akamai, dua serangan besar itu hanya berumur pendek, hanya berlangsung sekitar satu menit. Perusahaan berhasil menghalau serangan itu dengan menjatuhkan lalu lintas sampah itu ke jaringan scrubbing.
Jaringan scrubbing, secara sederhana, adalah pembersihan trafik berbahaya, yang melibatkan infrastruktur terdistribusi dari banyak pusat lokasi strategis yang menerima trafik masuk dan menghapus permintaan yang tidak diinginkan dari jaringan targe/sah.
"Sebagian besar berakhir di pusat (scrubbing) Hong Kong, Tokyo, Sao Paulo, Singapura, dan Osaka," tutur Akamai di blog perusahaan, diakses Jumat (10 Maret 2023).
Menurut perusahaan, tanpa pertahanan yang tepat, bahkan jaringan modern yang kuat kemungkinan besar akan runtuh di bawah serangan sebesar itu. Pelanggan yang terkena dampak dari serangan itu, kata Akamai, tak mengalami kerusakan secara langsung atau lainnya.
Sebelumnya, penyelematan tertinggi Akamai terhadap DDoS terjadi pada 12 September 2022 yang menargetkan pelanggan di Eropa Timur. Serangan tersebut mencapai puncaknya pada 704 juta paket per detik , sekitar 4,5 kali lebih banyak dari kejadian baru-baru ini.
Namun, pemegang rekor mitigasi DDoS tetap Microsoft, yaitu pada November 2021 ketika menghalau serangan 3,47 Terabita per detik yang menargetkan pelanggan Azure di Asia.
Kasus terbaru dari skala ini adalah mitigasi serangan Cloudflare DDoS yang menargetkan Wynncraft, salah satu server terbesar Minecraft dengan puncak trafik 2,5 Terabita per detik, tulis BleepingComputer.[]