Twitter Buka Kode Sumber di GitHub. Minta Saran untuk Algoritma Konten

Twitter. Foto: Unsplash

Cyberthreat.id – Twitter Inc mengatakan pada Jumat (31 Maret 2023) bahwa sebagian besar kode komputer terkait dengan bagaimana platformnya merekomendasikan konten akan tersedia dalam beberapa pekan ke depan.

Dengan begitu, pengguna atau publik bisa mengintip cara kerja Twitter dan menyarankan modifikasi algoritma di platform. "Dalam beberapa pekan ke depan, kami akan membuka source secara harfiah, segala sesuatu yang berkontribusi untuk menampilkan tweet," ujar Elon Musk, bos Twitter, dalam cuitannya Sabtu (1 April),  dikutip dari Reuters.

Di unggahan di blog Twitter, perusahaan menyebut diri memiliki tanggung jawab sebagai "alun-alun kota internet". Oleh karenanya perlu adanya transparansi platform. "Kami mengambil langkah di era baru transparan dan membuka sebagian besar kode sumber kami ke komunitas global," ujar Twitter lewat artikel bertajuk "A new era of transparency for Twitter", akhir Maret lalu.

Rencana, kode sumber akan ditaruh di GitHub. Siapa saja bisa menemukan dua repositori baru (main repo, ml repo) yang berisi kode sumber bagian dari Twitter, termasuk algoritma rekomendasi konten dan kontrol tweet yang terlihat di linimasa.

"Untuk rilis ini, kami menargetkan tingkat transparansi setinggi mungkin, sambil mengecualikan kode apa pun yang akan membahayakan keamanan dan privasi pengguna atau kemampuan untuk melindungi platform kami dari aktor jaha [...] rilis hari ini juga tidak menyertakan kode yang mendukung rekomendasi iklan kami," kata Twitter.

Selain itu, Twitter juga tidak akan membagikan data pelatihan atau bobot model yang terkait dengan algoritma Twitter saat ini.

Perusahaan juga mengundang komunitas hacker putih untuk mengirimkan temuan bug ke HackerOne dan meminta saran guna meningkatkan algoritma rekomendasi melalui GitHub.

Perintah Musk

Kebijakan baru tersebut dikeluarkan perusahaan atar perintah Musk sebab transparansi kode akan mendapatkan kepercayaan yang lebih tinggi dari pengguna dan peningkatan cepat pada produk.

Selain itu, menurut dia, langkah transparansi juga untuk mengatasi masalah umum di antara pengguna dan regulator pemerintah yang saat ini getol mengawasi media sosial, terutama tentang bagaimana algoritma memilih konten yang disodorkan kepada pengguna.

"Pihak ketga harus dapat menganalisis kode sumber terbuka dan menentukan dengan akurasi yang wajar, apa yang mungkin akan ditampilkan kepada pengguna," ujar Musk.

Ia mengatakan, tidak ada keraguan, memang banyak masalah memalukan yang ditemukan di platform, sehingga hal itu perlu segera diperbaiki. Menurut dia, Twitter akan memperbarui algoritma rekomendasi konten berdasarkan saran pengguna setiap 24-48 jam.

Kabar lain, Twitter juga bakal menghapus fitur lama yang mengklasifikasikan pengguna sebagai kelompok partai politik, khusus di Amerika Serikat.[]