BSSN Serahkan Laporan Investigasi Awal Dugaan Kebocoran DPT Pemilu
Cyberthreat.id - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) telah menyelesaikan investigasi awal dugaan kebocoran Data Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024. DPT tersebut bocor, setelah laman resmi KPU RI mengalami peretasan.
Juru Bicara BSSN Ariandi Putra mengatakan, temuan investigasi awal sudah dikirimkan ke Bareskrim Polri dan KPU pada Sabtu, 2 Desember 2023, sekitar pukul 11.00 WIB.
Laporan ini meliputi analisis dan forensik digital dari aplikasi dan server, dan mengidentifikasi sumber masalah dugaan kebocoran data.
BSSN akan terus berkolaborasi dengan KPU dan Direktorat Tindak Pidana Siber Polri dalam upaya pengamanan siber menjelang Pemilu 2024, kata Ariandi.
Sebelumnya diberitakan, data warga Indonesia yang tercatat memiliki hak pilih pada pemilu mendatang diduga bocor. Data tersebut ditawarkan untuk dijual di situs peretasan Breach Forums sejak 27 November 2023.
Penawaran data itu dilakukan oleh pemilik akun Jimbo. Dia mengklaim memiliki lebih dari 200 juta data pemilih. Sebagai sampel, dia memberikan gratis 500 ribu data.
Data tersebut diklaim berasal dari situs pengecekan Daftar Pemilih Tetap (DPT) milik yag menginduk di situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) yakni https://cekdptonline.kpu.go.id. Untuk memperkuat klaim itu, sang penjual data memenampilkan beberapa tangkapan layar situs tersebut.
Data yang dibobol diklaim berupa nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK), tanggal lahir, hingga alamat. Penjual mengklaim memiliki lebih dari 250 juta (252.327.304) data.
Sata yang memuat data pemilih di luar negeri itu dijual seharga 2BTC atau setara US$74 ribu (Rp1,14 miliar).[]