Twitter Berlakukan Kebijakan Baru Verifikasi Centang Biru Mulai 20 Januari 2021
Cyberthreat.id – Setelah lebih tiga tahun menghentikan sementara verifikasi akun dengan tanda centang biru, Twitter mengumumkan kembali menghadirkan fasilitas itu dengan beberapa perubahan kebijakan. Kebijakan baru ini akan mulai diterapkan pada 20 Januari 2020.
Dalam sebuah unggahan di blognya pada 17 Desember 2020, Twitter mengatakan telah mendengarkan masukan dari puluhan ribu pengguna Twitter setelah rencana itu diumumkan pada November lalu.
Menurut The Verge, tanggal 20 Januari 2021 bukan berarti orang-orang bisa langsung mengajukan akunnya untuk mendapat verifikasi dengan tanda centang biru, melainkan menjadi tonggak berlakunya kebijakan baru. Itu artinya, jika hendak mendapatkan tanda centang biru sebagai pemilik sah sebuah akun, mungkin harus menunggu setelahnya.
Menurut Twitter, setelah kebijakan baru diberlakukan, pihaknya akan mulai menghapus tanda centang biru dari akun yang tidak aktif, dan tidak menyesuaikan dengan persyaratan baru.
Beberapa perubahan dalam kebijakan baru itu mencakup persyaratan informasi profil yang lebih longgar agar memenuhi syarat untuk verifikasi, kategori yang lebih terperinci untuk lencana verifikasi, dan penegasan bahwa tanda centang biru dapat dicabut jika jika tidak aktif atau jika ditemukan melanggar kebijakan Twitter.
Twitter membuat katagori baru kalangan mana saja yang bisa mendapat tanda terverifikasi, diantaranya; pejabat pemerintah, perusahaan, merek, organisasi nirlaba, outlet media dan jurnalis, tokoh dan organisasi hiburan, akun terkait olahraga. aktivis, penyelenggara, dan individu berpengaruh lainnya.
Twitter mengatakan terbuka untuk memperluas daftar kategorinya dari waktu ke waktu.
Selain itu, Twitter juga berencana memperkenalkan cara melabeli akun yang otomatis atau pernah dimiliki oleh orang yang telah meninggal. “Kami tidak berencana untuk secara otomatis menghapus lencana terverifikasi dari akun tidak aktif orang-orang yang sudah meninggal, dan sedang membangun cara untuk mengenang akun-akun ini pada tahun 2021,” tulis Twitter.
Twitter juga berencana memberi tanda khusus pada akun bot, untuk membedakannya dengan akun yang dikelola oleh manusia.
Untuk akun yang dikelola oleh manusia dan telah mendapat tanda centang biru, perusahaan mengatakan pemilik akun tidak akan kehilangan tanda terverifikasi selama pemegang akun menyesuaikan dengan persyaratan baru sebelum 20 Januari.
Itu termasuk memastikan akun memiliki alamat email atau nomor telepon yang diverifikasi, gambar profil, dan nama tampilan. Perusahaan juga berencana untuk memberi tahu orang-orang yang berisiko kehilangan lencana mereka, dan apa yang perlu dilengkapi untuk mempertahankan tanda centang birunya.
i can’t tell you how excited i am to be launching a new verification policy today -- we know how important the blue check is and this is a huge first step towards making it better https://t.co/3fub5AKfXF
— B (@iamb) December 17, 2020
Twitter menegaskan perusahaan berhak menghapus tanda centang biru pada sebuah akun apabila pemilik akan melanggar peraturan Twitter.
“Berdasarkan kebijakan kami, kami juga dapat menghapus verifikasi dari akun yang didapati melakukan pelanggaran berat atau berulang terhadap Peraturan Twitter. Kami akan terus mengevaluasi akun tersebut berdasarkan kasus per kasus, dan akan melakukan perbaikan pada tahun 2021 pada hubungan antara penegakan aturan kami dan verifikasi.”
Untuk pengguna yang ingin mengajukan diri untuk diverifikasi, Twitter akan meluncurkan menu khusus untuk pengguna mendaftarkan dirinya di dalam aplikasi pada awal 2021.
Sebelumnya, Twitter mengatakan telah menghentikan sementara pengajuan publik untuk akun verifikasi pada 2017 setelah mendapat masukan dari publik, bahwa pengajuan "lencana biru" tersebut "terasa sewenang-wenang dan membingungkan banyak orang."
Dikatakan pada saat itu, tanda centang disalahartikan sebagai "dukungan (endorsement) atau indikator kepentingan".
Setahun kemudian, Twitter mengatakan sedang memperbaiki kebijakan verifikasinya tersebut.
“Sejak itu, kami belum mengetahui dengan jelas siapa yang dapat diverifikasi dan kapan, mengapa akun terverifikasi mungkin dibatalkan,” kata Twitter.[]